Sabtu, 13 Desember 2014

TIPS MERAWAT KEMEJA FLANEL

CARA MERAWAT KEMEJA FLANEL


Agar kemeja flanel yang kita miliki awet dan tahan lama, tentu kita perlu memperhatikan cara perawatannya. Merawat kemeja flanel tidaklah sulit. Berikut akan kami sampaian tips-tips praktis yang dapat dilakukan untuk merawat kemeja flanel.

Cara merawat kemeja flanel
Tips merawat kemeja flanel
Mencuci Kemeja Flanel

  • Cara mencuci kemeja flanel terbaik adalah dengan menggunakan air dingin (cold water).
  • Jangan merendam terlalu lama.
  • Apabila pada saat mencuci di gabung dengan pakaian lain, usahakan disatukan dengan pakaian yang memiliki warna sejenis (with like colors).
  • Apabila Anda mencuci dengan mesin cuci, pastikan setting mesin cuci pada putaran rendah (low cycle setting).
  • Gunakan detergen yang ringan/lembut (mild detergent) tanpa pemutih (bleach).
  • Hindari pemutih (bleach), karena akan membuat warna kemeja lebih cepat pudar.
  • Apabila kemeja flanel Anda sudah kehilangan kelembutan pada bahannya, dapat ditambahkan pelembut (softener) untuk menambah kelembutan pada kemeja flanel yang Anda miliki.

Mengeringkan Kemeja Flanel
  • Cara terbaik mengeringkan kemeja flanel setelah dicuci, adalah dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari.
  • Tetapi apabila Anda menggunakan mesin pengering (dryer) untuk mengeringkan pakaian, aturlah dryer setting pada panas yang rendah (low heat).

Menyetrika Kemeja Flanel
  • Setelah kemeja flanel Anda kering, langkah selanjutnya adalah menyetrika kemeja tersebut.
  • Cara terbaik adalah dengan menyetrika kemeja flanel dengan posisi terbalik (upside down), yaitu bagian dalam yang dibalik di luar untuk disetrika.
  • Anda dapat menyetrika dengan mengikuti jalur serat kain, dari atas ke bawah, dan sebaliknya. Hal ini akan membuat kemeja flanel Anda terlihat lebih rapi.

Menyimpan Kemeja Flanel
  • Setelah rapi, kemeja flanel dapat disimpan di lemari pakaian Anda.
  • Penyimpanan dapat dilakukan dengan cara menggantung atau melipat sesuai dengan kapasitas penyimpanan yang Anda miliki.

Demikian tips-tips yang dapat dilakukan agar kemeja flanel yang Anda miliki awet dan tahan lama. Jangan lupa untuk memperhatikan juga label care yang tertera pada kemeja flanel Anda, karena ada bahan-bahan tertentu yang mungkin perlu mendapat perlakuan secara khusus (seperti dry clean).

Semoga bermanfaat.

INFO SEJARAH KEMEJA FLANEL

SEJARAH KEMEJA FLANEL


Kemeja flanel merupakan style yang abadi. Trend yang tiada henti.
Cocok untuk dikombinasikan dengan jeans dan sneakers atau sepatu boots. Atau dipakai sebagai luaran, dipadukan dengan t-shirt di bagian dalamnya.
Kemeja flanel identik dengan para pekerja keras yang turun langsung di lapangan. Dipakai oleh orang-orang yang berada di garis depan dan bersentuhan langsung dengan objek pekerjaan di lapangan.
Hal ini tidak lepas dari asal-usul ditemukannya pakaian berbahan flanel ini.
Kemeja flanel memiliki rekam jejak yang panjang dan menarik.
Kata flanel berasal dari bahasa Wales, yaitu gwlanen, yang artinya “bahan wol”.
Menurut sejarah, flanel tercatat ditemukan pada awal abad ke-16 di Wales, dengan sebutan flannelette. Pada saat itu para petani memakai pakaian hangat yang agak tebal untuk melindungi diri mereka dari cuaca dingin dan rerantingan pohon.
Di Perancis, istilah flanelle dipakai di akhir abad ke-17. Dan pada awal abad ke-18, di Jerman menyebutnya flanell.
Dalam bahasa Inggris ditulis flannel.
Awalnya flanel diproduksi secara tradisional dan rumahan. Dibuat dari benang wol yang di-garuk pada proses finishing-nya.

Girl Carding Wool
Girl Carding Wool

Di abad ke-18, sejalan dengan adanya Revolusi Industri, terjadi perubahan besar-besaran di dalam praktisi industri. Flanel mulai di produksi secara massal dan menjadi produk pabrikasi.
Mengikuti perkembangan jaman, dan mempertimbangkan biaya bahan baku yang tinggi, bahan wol lambat laun mulai digantikan dengan serat kapas (cotton), campuran sutera, dan serat sintetis.
Pada tahun 1889, seorang asal Michigan, Amerika Serikat, yaitu Hamilton Carhatt (1855-1937) mendirikan perusahaan yang dinamakan Carhatt. Carhatt mengklaim sebagai yang pertama kali menemukan kemeja berbahan flanel, termasuk motif kotak-kotak yang terinspirasi dari Kilt, pakaian tradisional Skotlandia.
Carhatt berusaha untuk menciptakan pakaian tahan banting, yang nyaman dipakai, namun tetap berkarakter, untuk para pekerja lapangan yang aktif. Pada awalnya mereka membuat pakaian flanel ini untuk para engineers yang bekerja di jalur kereta api.

Carhatt Vintage Advertising
Carhatt Uniforms

Pada awal abad ke-20, flanel tidak hanya diproduksi untuk cuaca dingin, tetapi mulai disesuaikan dengan musim-musim yang ada. Dengan memaksimalkan pencampuran kapas (cotton) dengan sutera, flanel kini menjadi lebih tipis dan ringan. Sehingga kemeja flanel dapat digunakan di cuaca yang hangat.
Di abad yang sama, flanel masuk ke Amerika Utara. Flanel dengan motif kotak-kotak diidentikkan dengan para pekerja kasar, pekerja lapangan, terutama petani, gembala, pekerja tambang, penebang pohon, dan mereka yang bekerja di luar ruangan. Daya tahan dari bahan flanel, kemudahannya untuk dicuci, dan juga kehangatannya, memungkinkan mereka bebas bergerak dan bekerja dalam jangka waktu yang lama di dalam suhu yang dingin. Sejak saat itu, para penebang pohon identik dengan kemeja flanel dan sepasang sepatu boots.

Lumberjack and flannel shirt
Lumberjack and flannel shirt

Pada saat Perang Dunia I pecah di tahun 1914, flanel digunakan sebagai seragam dan selimut di medan pertempuran. Dan juga digunakan sebagai bahan alternatif pengganti perban di rumah sakit. Dan ketika perang berakhir, dunia berubah. Perbedaan antar-kelas di masyarakat menjadi bias. Selama Great Depression yang datang mengikuti Perang Dunia, kemeja flanel yang pada mulanya identik dengan kalangan kelas bawah, lambat laun naik kasta dan menjadi milik seluruh lapisan sosial. Pada masa ini pula, kemeja flanel diidentikkan dengan kelaki-lakian.
Pada tahun 1939, Red Flannel Day mulai dilaksanakan secara rutin di Cedar Springs, Michigan, setelah kota tersebut menjadi terkenal di seluruh negeri karena memproduksi sweater berbahan flanel warna merah. Kota ini masih merayakan Red Flannel Festival sampai sekarang, jatuh pada weekend terakhir di bulan September dan weekend pertama di bulan Oktober.
Pada tahun 1963, The Beach Boys kembali membuat kemeja flanel ini terkenal, setelah mereka berpose mengenakan kemeja flanel sambil mengangkat papan luncur untuk cover album mereka, “Surfer Girl”.

Cover album The Beach Boys, "Surger Girl"
The Beach Boys’ cover album “Surfer Girl”

Di awal 1990-an, group band asal Seattle, Nirvana (yang di motori oleh Kurt Cobain) dan Pearl Jam mempopulerkan kembali kemeja flanel dengan motif kotak-kotak. Masa keemasan grunge saat itu ditandai dengan perubahan pola berpakaian di kalangan anak-anak muda. Tidak ada lagi jaket kulit yang sempat berjaya oleh kalangan glam rock. Trend beralih, mereka beramai-ramai mengenakan kombinasi kemeja flanel, jeans, dan sepatu boots juga sneakers.

Kurt Cobain and Nirvana
Kurt Cobain (Nirvana) wearing flannel shirt
Pearl Jam and flannel shirts
Pearl Jam and flannel shirts

Kemeja flanel adalah icon yang abadi.
Selalu berevolusi mengikuti perubahan jaman.
Identik dengan pekerja lapangan, yang turun di garis depan.
Menggambarkan karakter para pekerja keras di alam yang bebas.
Kemeja flanel tak akan lekang oleh waktu.
Flannel shirts will never die.

INFO SEJARAH MEJA KOTAK

 SEJARAH KEMEJA KOTAK

Banyak orang beranggapan bahwa kemeja kotak (plaid shirt) sama dengan kemeja flanel (flannel shirt). Padahal flanel dan kotak (plaid) merupakan dua hal yang berbeda. Flanel merupakan salah satu jenis bahan (fabric). Sedangkan kotak (atau plaid) adalah motif atau corak (pattern).Kotak-kotak atau plaid awalnya diidentifikasikan sebagai pemberontakan dan kebebasan. Hal ini tidak terlepas dari sejarah motif kotak-kotak itu sendiri.
Tartans
Tartans


Motif kotak-kotak (plaid) pada awalnya di kenal dengan nama Tartan yang dijumpai pada kilt yang dipakai oleh orang-orang Skotlandia. Kilt adalah pakaian selutut, merupakan pakaian tradisional penduduk dataran tinggi Skotlandia pada abad ke-16. Pada saat itu kilt dibuat menggunakan bahan dasar wol. Sejak abad ke-19, kilt mulai dipakai oleh penduduk Skotlandia secara umum. Dan kemudian suku Celtic (atau Gaelic secara spesifik), membawa kilt ini lebih luas lagi, sehingga menjadi warisan budaya mereka. Pada saat itu sudah menjadi hal yang umum untuk pakaian dengan bahan wol menggunakan corak tartan.
Highland Soldier wearing kilt
Highland Soldier wearing kilt


Istilah Tartan ditemukan dalam sejarah pada tahun 1538, ketika King James V membelikan istrinya sebanyak tiga ells (ells merupakan satuan panjang yang dipakai pada saat itu) kain Heland Tartan. Kemudian di tahun 1587, Hector Maclean (salah satu pewaris keluarga Duart) dibayar dengan enam puluh ells kain berwarna putih, hitam dan hijau. Warna-warna tersebut menjadi warna tradisi Maclean pada saat berburu.
Prince Charles Edward In Highland Costume
Prince Charles Edward In Highland Costume


Seorang saksi mata dari Pertempuran Killecrankie tahun 1689 menggambarkan McDonnells sebagai kesatria yang mengenakan pakaian motif tiga garis. Akan tetapi bukti positif pertama dari keberadaan dari apa yang sekarang kita sebut ‘Tartan’, ditemukan pada sebuah ukiran kayu Jerman, di sekitar tahun 1631 yang diduga menggambarkan tentara bayaran Highland bersama tentara Gustavus Adolphus. Dengan jelas digambarkan merekan mengenakan kilt bermotif tartan.
Setelah Pertempuran Culloden berakhir pada tahun 1746, motif kotak-kotak (plaid) ini dilarang (banned) selama 4 dekade oleh pemerintah Inggris karena di cap sebagai seragam para pemberontak Skotlandia.
The Battle of Culloden
The Battle of Culloden


Tahun 1850, Woolrich, sebuah perusahaan dari Pennsylvania, meluncurkan kemeja Buffalo Check dengan motif kotak-kotak dengan dua warna. Kemeja ini masih dijual sampai sekarang.
Woolrich Buffalo Check Kemeja Flanel
Woolrich Buffalo Check Flannel Shirt


Tahun 1914, William Laughead, seorang copywriter, memperkenalkan sosok penebang kayu yang menjadi pahlawan rakyat yaitu Paul Bunyan dalam serangkaian pamflet untuk Red River Lumber Company. Legenda Bunyan telah diabadikan dalam kartun, patung, dan taman bermain.
Paul Bunyan in flannel shirt
Paul Bunyan


Tahun 1939, Red Flannel Day dimulai di Cedar Springs, Michigan, setelah kota itu menjadi terkenal karena memproduksi sweater flanel berwarna merah. Kota ini masih menyelenggarakan festival besar Red Flannel pada weekend terakhir bulan September sampai dengan weekend pertama di bulan Oktober.
Red Flannel Day In Cedar Springs Michigan 1936
Red Flannel Day In Cedar Springs Michigan 1936


Pada tahun 1963, The Beach Boys membuat kemeja flanel kotak-kotak Pendleton menjadi terkenal setelah memakainya di cover album “Surfer Girl.”
Cover album The Beach Boys, "Surger Girl"
The Beach Boys’ cover album “Surfer Girl”


Awal tahun 1970-an, John Fogerty ujung tombak dari rock band Creedence Clearwater Revival mempopulerkan kemeja flanel kotak-kotak. Dan kemudian menjadi ciri khas Fogerty sampai saat ini.
John Fogerty and Creedence Clearwater Revival
John Fogerty and Creedence Clearwater Revival


Pada tahun 1974, perusahaan Georgia-Pacific dari Atlanta, Amerika Serikat meluncurkan produk kertas tissue (paper towels) dengan merk Brawny. Mereka memakai gambar seorang pria berkumis yang mengenakan kemeja kotak sebagai ikon dari Brawny, yang kemudian popular dengan sebutan The Brawny Man. Pada tahun 2002, Georgia-Pacific memutuskan untuk mengganti ikon Brawny dengan wajah yang lebih fresh. Akan tetapi kemeja kotak tetap melekat pada ikon baru ini.
Brawny Man
Brawny Man


Tahun 1978, dalam usahanya menjadi kantor gubernur Tennessee, senator Lamar Alexander berjalan sepanjang 1.000 mil di seluruh negara bagian Amerika Serikat dengan memakai kemeja flanel kotak-kotak merah dan hitam. Lamar berhasil menjadi gubernur selama 8 tahun. Kemeja flanel merah hitam menjadi trademark Lamar Alexander pada saat itu.
Lamar Alexander
Lamar Alexander


Tahun 1979, film “The Dukes of Hazzard” pertama kali ditayangkan di CBS. Setelah film itu diputar, para pria mulai meminjamkan kemeja kotak-kotak mereka untuk dipakai para istri dan kekasihnya.
Catherine Bach in Dukes Of Hazzard
Catherine Bach in Dukes Of Hazzard


Tahun 1990, perlombaan lari Red Flannel Run mulai diselenggarakan Des Moines, Iowa. Sampai saat ini, lebih dari 1.600 pelari yang berpakaian kotak-kotak mengikuti perlombaan ini setiap awal tahun.
Red Flannel Run
Red Flannel Run
Red Flannel Run
Red Flannel Run


Tahun 1990-an, kemeja kotak-kotak flanel kembali berkibar seiring dengan bersinarnya musik grunge yang diusung oleh band asal Seattle, Nirvana. Selain itu para musisi rock papan atas, seperti Axl Rose (Guns N Roses) dan Pearl Jam kerap kali mengenakan kemeja flanel kotak-kotak di konser musik mereka.
Kurt Cobain and Nirvana
Kurt Cobain (Nirvana) wearing flannel shirt
Pearl Jam and flannel shirts
Pearl Jam and flannel shirts
Axl Rose
Axl Rose in flannel plaid shirt


Di Indonesia, pada tahun 2012, pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memakai kemeja kotak-kotak dalam kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pemilihan kemeja kotak-kotak ini atas dasar komitmen mereka dalam bekerja untuk rakyat dengan turun langsung ke lapangan. Pasangan Jokowi dan Ahok pada akhirnya memenangkan Pilgub DKI 2012 untuk periode jabatan tahun 2012-2017, dengan mengusung slogan “Jakarta Baru.”
Jokowi - Ahok
Jokowi dan Ahok memakai kemeja kotak-kotak